Tabahlah... Setabah hujan bulan Juni, meskipun ini
April
Namun aku gagal untuk setabah itu
-aku?
Bolehkah kusebut kita?
Seperti apa bait patah hati?
Tercipta dari apa dia?
Lalu lalu, yang kulihat selalu bait rindu
Kenapa ada bait getir?
Kepada siapa aku boleh menyalahkan?
Jarak?
Ia hanya nama tumbuhan
Waktu?
Waktu hanyalah titian
Kamu? Menurutku bukan
Bolehkah saja aku?
Menabur garam pada luka
Menari dalam malam-malam sepimu
Terjebak pada ketidaktahuan dan ketidakpedulianku
Seperti apa bait patah hati?
Patah hati?
Kini yang ada hanya pujangga patah hati
Sayap-sayapnya patah
Sajak-sajaknya berserakan
Bait-bait getir dilagukan
Aku patah, lalu terjun bebas ke entah
Sukoharjo 09032015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar