Jumat, 10 April 2015

Seperti Apa Bait Patah Hati?



Tabahlah... Setabah hujan bulan Juni, meskipun ini April
Namun aku gagal untuk setabah itu
-aku?
Bolehkah kusebut kita?

Seperti apa bait patah hati?
Tercipta dari apa dia?
Lalu lalu, yang kulihat selalu bait rindu
Kenapa ada bait getir?

Kepada siapa aku boleh menyalahkan?
Jarak?
Ia hanya nama tumbuhan
Waktu?
Waktu hanyalah titian
Kamu? Menurutku bukan

Bolehkah saja aku?
Menabur garam pada luka
Menari dalam malam-malam sepimu
Terjebak pada ketidaktahuan dan ketidakpedulianku

Seperti apa bait patah hati?
Patah hati?

Kini yang ada hanya pujangga patah hati
Sayap-sayapnya patah
Sajak-sajaknya berserakan
Bait-bait getir dilagukan

Aku patah, lalu terjun bebas ke entah



Sukoharjo 09032015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar