Kamis, 19 November 2015

Sepatu Biru Kesayangan

Taman Pintar, Yogyakarta. 05042014

Tentang sepatu biru kesayangan.
Dibeli dengan tabungan berbulan-bulan.
Tak mau diganti meskipun usang.
Meskipun sudah ada sepatu serupa di rak, namun tetap ia yang ternyaman.

'Yang nyaman memang tak terganti, meski yang baru mempesona. Tapi ketika bosan akan tetap yang nyaman yang bertahan.'

Sepatu ini sudah masuk ruang-ruang seminar dan kuliah menjadikannya sandangan formal.
Menjejak jalan jauh menemani menelusur berbagai kota.
Atau tercelup lumpur manakala dipaksa menjadi sepatu outdoor ketika outbond.

Sepatu biru kesayangan, kini pudar warnanya. Namun tetap sibuk dikenakan.
Tak terhitung tempat, langkah, dan kenangan terukir bersama sepasangnya.

Itulah beberapa deret alasan mengapa aku sebal ketika dosen berkata tak boleh ada sepatu kets di kampus jurusan.
Memang apa salah dan bedanya si manis ini dengan sepatu lain?

1 komentar: