Selasa, 30 Desember 2014

Dialog Tengah Malam: Lampu & Dinding

 
Dialog tengah malam dengan pendar lampu dan dinding bisu:
Apakah engkau bisa melihat? Mengenal letak dan warna? Membedakan yang ini dengan yang itu? -lampu
Adakah engkau merasa tentram? Adakah engkau tak lagi takut? Menentukan wilayah dan batasmu? -dinding

Suara berputar, memudar, lalu hilang.
Hening.


Aku diam bukan berarti tak acuh. -lampu
Aku bisu bukan berati tak mengerti. -dinding


Adakalanya engkau sombong, dan seolah mampu berdaya tanpa kami. -lampu dan dinding berkonspirasi.
Bayangkan jika kami sejenak saja menghilang. Kau bingung? -masih dinding dan lampu
Betapa syukur saja sulit terucap. -konspirasi solid
Bayangkan jika Tuhanmu lupa mendetakkan jantungmu, atau lupa menghembuskan nafasmu. Dia yang tak pernah kau ingat masih selalu menyayangimu. Dia yang memberi waktu sering alpa berada di benakmu. Bagaimana bila Dia lupa bila memiliki hamba sepertimu? Masih berdayakah engkau? Ah, pada-Nya saja engkau alpa apalagi dengan kami... -lampu dan dinding


Lalu kembali hening.
Lalu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar