Aku..
Ranting
layu dengan hanya tinggal sehelai daun yang hijau
Berayun
tersapu angin
Tuhan
kenapa tak Kau perintahkan malaikat-Mu menjemputku sekarang?
Mengapa
masih Kau beri sehelai daun di pucukku?
Mengapa
masih Kau beri aku harapan?
Bahkan
bersyukur pun aku tak pintar
Lalu
angin terus berhembus kencang
Aku
terus berayun semakin kencang, kadang tak terkendali
Satu
persatu daun layu dan kering berguguran dari diriku
Namun
mengapa, si daun hijau tak pernah layu apalagi patah dan terbang dariku?
Itukah
kasih sayang-Mu?
Lalu
mengapa masih Engkau cipta angin yang membuatku bergoyang?
Lalu
mengapa Kau membuatku seolah akan patah dan mati?
Tuhan,
apabila aku meminta hujan sekarang akankah Engkau berikan?
-gerimis
kecil
Kenapa
hanya gerimis? Aku meminta hujan
Ataukah
Kau memang memporsi cinta-Mu?
-panas
terik
-angin
kencang
Tuhan,
sepertinya aku akan patah
Tapi
terimakasih sebelumnya, Engkau memberiku si daun hijau
Setidaknya,
meskipun aku tak berharap sangat banyak, ialah alasanku untuk terus bertahan dari
setiap angin yang menerjang, setiap terik panas yang merontokkan daun-daunku
dan membuatku layu
-hujan
deras
-angin
semilir
-daun
hijau tak sendiri lagi
-tumbuh
daun-daun hijau lain
Tuhan,
itukah Engkau?
Menolongku
di saat-saat terakhir?
Ataukah
engkau sedang mengujiku?
Oh..
Aku
mengerti
Dengan
semua ini
Aku
telah belajar untuk bersyukur dan berucap terimakasih
Terimakasih Tuhan, yang tak pernah lupa untuk mendetakkan jantungku. Terimakasih Tuhan telah membuatku terjaga dari setiap mati pada pagi hariku.
31/12/2014-23.04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar