Pertengahan
April 2014 – Sehabis UN menyerang dan menjelang diculik menuju salah satu
gunung cantik oleh seorang kawan
Blog ini
muncul di list paling atas dari sebuah mesin pencari hanya dengan mengetik kata
kunci yang berbau pendakian. Sebagai newbie yang sholehah, aku ingin membekali
diri dengan pengetahuan yang cukup untuk melakukan kegiatan keren yang disebut
pendakian. Pertama kali, ini blog nggak menarik amat *eh jujur amat sik* karena
bentuknya narasi, sedangkan yang aku cari adalah jodoh info seputar jalur dan
tracknya gunung yang aku tuju. Dan kerennya itu blog nggak memuat cerita
tentang gunung yang akan aku tuju, sebut saja Lawu. Hih, ini penulisnya gimana
sik *malah nyalahin penulis*
Tapi aku
tergoda untuk membaca lalu... jatuh cinta dengan penulisnya blognya. Blog ini
menuliskan berbagai perjalanan seru dari mendaki gunung lewati lembah bersama
teman bertualang sampai membahas pernak-pernik mendaki dengan kocak. Makin lama
dibaca makin aku makin jatuh cinta dengan blog emesh ini.
Sekitar Mei
sampai Juni 2014 – Di Asrama salah satu bimbingan belajar yang sinyalnya
masyaallah syusyahnya
Setelah
turun gunung, hobi membaca blog ini masih berlangsung. Dan akhirnya aku
mengomentari salah satu postingannya ini
Masih belum
puas komentarku dibalas, aku memutuskan menghubungi sang penulis via Line.
Percakapan kami intinya tentang betapa blognya emesh banget dan informatif,
dikemas ala ala dia sendiri. Lalu terbitlah tawaran itu... tawaran yang
mengubah hidupku hingga hari ini:
Acentris:
Kamu mau nggak gabung di grup whatsapp Jalan Pendaki?
Mau bang!
MAU!
DUEEERRRRRR!
Bumi gonjang-ganjing, langit kelap kelap. *elah apaan sik*
Lalu
dimasukkanlah aku ke grup luar biasa yang namanya sama dengan blog emesh tadi:
JALAN PENDAKI. Kala itu belum ada intervew/wawancara untuk masuk ke grup, dan
anggota grup baru sekitar 20an ekor. Kesan pertama masuk grup adalah... aku
bingung Ikus itu cewek atau cowok. Harus dipanggil bang atau mbak...
Setelah menyimak
dengan baik, barulah aku tahu Ikus adalah panggilan dari seorang perempuan
cantik nan macho. Pertama aku adalah silent reader saking nggak ngertinya apa
yang dibahas, dan berfikiran cuma akulah yang nggak kenal secara langsung
dengan orang-orang di dalamnya. Tapi makin kesini grup ini makin gombyor (baca:
berisi). Orang-orang dari berbagai penjuru mulai datang, termasuk Solo!
Dari Solo
ini ada mbak Yudha Noviana alias Nophe (Oke kali ini aku nggak terjebak oleh
abang atau mbak karena ngelirik profile picturenya) yang kuliah di UNS. Lalu
ada mbak Rima, yang aku belum ngerti Solo-nya bagian mana.
Akhir
Agustus sampai awal September 2014 – UNS
Ini di luar
dugaan sekali aku kuliah di sini. Karena impiannya pengin kuliah yang jauh biar
tiap balik ke kost adalah sebuah trip *lah malah curhat*. Tapi namanya garis
takdir itu hak prerogatif Tuhan, dan aku hanyalah aktris-Nya maka kuliahlah aku
di sini dan satu almamater dengan mbak Nophe.
*Lokasi
Gerbang belakang kampus*
“Hai aku
nophe.” Jadi ini mbak Nophe? Imut syekali, pake baju SMP aja masih cocok.
“Dita.”
“Eh ini jas
almamaternya. Buat apa sih? Ospek ya?”
“Iya mbak,
maba tahun ini jas almamaternya telat jadi.” Duh elah, pertama kenal udah
ngerepoti gini, aku anak macam apa. BTW terimakasih Tuhan telah menuntun saya
kepada Jalan Pendaki, ini skenario hebat yang sangat mengubah arah dan jalan
hidupku, contohnya hal kecil ini tadi. Mungkin tanpa Jalan Pendaki aku udah
dapet lubang di nametag. Terimakasih Jalan Pendaki (khususnya mbak Nophe) *nada iklan klinik
tongfang*
Pembicaraan
berlanjut di malam ospek hari kedua. Ketemu lagi di fakultasnya mbak Nophe yang
kebetulan sebelahan dengan fakultasku. Mbak Nophe itu ternyata cerewet. Kalau
ngomong nggak pake spasi. Duh jadi kangen.
Jalan
Pendaki Regional Solo
Sebenernya
Jalan Pendaki nggak ada kotak-kotakan regional. Tapi atas kesamaan domisili
yang notabene jauh sama mayoritas member, kesamaan visi, misi, nasib, status
hubungan, dan tujuan untuk membully babang Acen, akhirnya dibentuklah Jalan
Pendaki Regional Solo.
Apa aja yang
kita lakuin? Selain kadang main bareng, kami juga sering menyambut para tamu
jauh member Jalan Pendaki yang mampir ke Solo *yeeey
Member-member
(cielah member, udah kek jeketi48) Jalan Pendaki yang pernah halan-halan cantik
ke Solo antara lain Audrey, mbak Maya Oriflameaplawal, babang Acen, mbak Metha,
Mas Al & mbak Lady.
Soal babang
Acen selaku pendiri Jalan Pendaki, dan penulis utama jalanpendaki.com. Kesan
pertama yang aku dapat setelah pertama ketemu adalah... babang itu kaya
emak-emak. Serius. Selain cerewet, agak kemayu, dan ngefans cherrybelle *matiin
pasaran babang*. Seluruh ekspektasiku tentang babang seketika hancur ketika
babang nyanyi cherrybelle pas kita para Jalan Pendaki Regional Solo karaokean
bareng. (Bang kukira engkau cool, keren, ya walaupun belok dikit sik... Tapi,
tapi kenapa ternyata. Ahsyudahlah.)
Jadi kalau
kapan-kapan kamu ada di sekitaran Solo dan pengin meet up dengan kami hubungilah
kami, masalah harga bisa diatur. Bercanda ding, sesama keluarga dilarang saling
memalak, kalau kasih sukarela bolehlah *lah
24-25 Januari
2015 – Depok-Bogor
Pertama
kalinya ikut kopdar, pertama kalinya ketemu sekian puluh member yang selama ini
cuma berinteraksi via kursor berkedip.
Dan orang
pertama yang aku temui adalah... tante Ikus. Yess, seperti di awal aku
ceritain, tante Ikus ini adalah perempuan cantik nan macho. Cantik, pas baru
bangun bobo masih pake baju tidur aja udah cantik. Macho, adalah ketika aku
diboncengin tante Ikus serasa diboncengin anggota geng motor. Naik motor itu
nggak ada yang namanya polisi tidur, lubang, jalan bergelombang, semua
diterabas begitu saja. Kata andalannya “Eh sorry, lupa kalau ada polisi tidur.”
*lalu pegangan erat*
Tapi diantara
sekian sifatnya, tante itu Ibu-able banget. Kalau anda brewok, single, usia
antara 29-30an, nikahi dia! Nikahi! *malah nawarin tante*
Siang sampai
malemnya, ketemu anak-anak lain dari Jalan Pendaki. Dan makin meyakinkanku
bahwa mereka benar-benar gila bukan hanya jempolnya, tapi juga aslinya. Aku juga
makin banyak menemukan aib-aib mereka *senyum licik* Jadi inget video kala
karaoke bareng 7 power ranger dan ibu negara. *pengen ngeshare di publik* *tapi
takut disantet*
Kopdar Jalan
Pendaki – Ragunan
“Hallo. Dita
ya? Mirip Agus beneran deh.” -______-
70% orang
yang ngajak salaman dan kenalan berkata demikian. Pulangkan saya saja.. *mewek*
Beratus kilo
kutempuh, jauh-jauh hari mempersiapkan hari ini, dan akhirnya ikut kopdar ini. Apa
yang kudapatkan? Pengalaman? Tentu. Teman? Sangat. Tapi yang sangat indah, saya
mendapatkan teman bercitarasa keluarga.
Ketika pertama
bertemu satu persatu, aku bukan seperti sedang bertemu teman baru tapi seperti
bertemu teman yang lama tak bersua.
Bila dapat kulipat jarak
Kuhentikan waktu
Ingin aku hentikan waktu pada hari itu
Di mana aku berada di tengah orang-orang ini
Orang-orang yang kini telah menjadi penyusun
keping-keping mozaik hidupku
Orang-orang yang bisa mengubah kelabu
hidupku menjadi begitu lucu meskipun hanya dengan kursor berkedip
Di sini aku
menemukan ibu, bapak, kakak, abang, om, sahabat, dan cinta. Cinta yang diberikan
oleh orang-orang hebat ini.
Kakiku berat
ketika meninggalkan orang-orang ini. Kembali kepada realita bahwa jarak begitu
jauh membentang antara kami. *mellow* *mewek lagi*
Sampai
bertemu lain waktu..
~~~
Jadi
menurutmu apa itu jalan pendaki?
Aku sendiri
juga bingung. Jalan Pendaki yang aku kenal terus berkembang dari hari ke hari. Mulai
dari sekedar blog kocak dengan penulis sedikit belok tapi awesome, grup dengan
puluhan bahkan ratusan orang yang tergabung, teman ngetrin dan mendaki yang
keren-keren hingga keluarga yang siap dihubungi kapan saja dan di mana saja. Bahkan
kini Jalan Pendaki tengah melebarkan sayapnya menjadi bacaan asyik berbentuk
e-magz (coming soon), dan restoran atau tempat nongkrong yang ciamik (rencana
yang harus terus di dukung.
Jalan Pendaki
adalah grup yang 24 jam 7 hari dalam seminggu notifikasinya bejibun tapi nggak ngebosenin sama
sekali (walaupun kadang roaming). Yang bikin cekakak-cekikik sampai dikira
dapet itu pesan dari patjar, padahal jomblo dan tergabung di grup whatsapp yang
isinya orang-orang kece. Yang ngajarin kata-kata aneh dari gemes jadi emesh, bye jadi bhay, thanks jadi tengs, dia jadi dese, and soon. Yang membuatku dan banyak orang lain melangkah lebih
jauh dari kemarin, seperti slogannya:
DIAM DI SINI ATAU IKUT BERSAMA KAMI
Lala padamu
gaes :*
Bahahaha nikahi tante! Nikahi dengan agus *lah gagal paham* ditaaa aaa :* aku lala padamu :*
BalasHapusLala padamu juga mbak ;)
HapusGeng motor yaa? *ngegas motor*
BalasHapusBhahahaha si tante.. *cariin jodoh biar kalem*
HapusDitaaaaaaaa....
BalasHapuskocak
dhare dong videonyaa.. *penasaran*
Langsung ngiler pgn ke Solo lagi
Ahhhhh
Jangan kak, entar aku dibuang ke jurang atau disantet oleh tujuh power ranger...
HapusYuk ah ke Solo, entar harus siap dipalak *eh
hahahahhaa
Hapussiap de..tunggu aku di Soloooooo
Kereeenn ..
BalasHapushiduo DITAGUS
dita kamu emeshhhhh deh...
BalasHapusati2 ya videonya jangan di share.... aku lg mabuk air teh malam itu wkwkwkw